”apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan kami telah beriman,sedang mereka tidak diuji lagi.” (QS. Al-Ankabut: 2)
dalam hidup pasti kita bakal menemukan yang namanya cobaan, seberat apapun cobaan itu hanya Allah yang mampu menolong kita, maka sudah seharusnya kita selalu dekat kepada Allah SWT, hidup ini bagaikan bola yang berputar, kadang kita diatas dan kadang kita dibawah.
Ada seseorang yang galau karena habis di keluarkan dari pekerjaannya lalu dengan beban yang menumpuk itu ia lampiaskan kepada orang lain, bahkan kepada keluarga sendiri.
Ada seseorang yang galau karena terhimpit beban ekonomi yang membuat ia harus memberanikan diri untuk mencuri.
Ada seseorang yang galau karena usahanya tak laku atau gagal lalu ia mendatangkan dukun atau sebagainya agar usahanya mujur.
Ada seseorang yang galau karena diputuskan cintanya oleh sang kekasih, lalu ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.
Ada seorang anak yang galau karena kurang kasih sayang dan perhatian dari orangtuanya lalu anak itu menjdai ikut pergaulan bebas dan obat-obatan, dan lain lainnya.
Semoga kita tidak termasuk orang-orang seperti itu, Allah berfirman:
"Allah tidak
membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya....." Al-Baqarah ayat 286
ayat tersebut sebenarnya sudah merupakan jawaban dari Allah SWT, dimana jika kita merasa mendapatkan ujian yang sangat sangat amat berat maka sesungguhnya Allah telah memilih kita sebagai orang yang kuat, orang yang tegar, orang yang sabar. Tapi apakah kita semua sudah menyadari akan hal itu.Lihatlah kisah Nabi Ayub as, beliau mendapatkan cobaan yang amat pedih, seluruh harta kekayaan, seluruh keluarganya hilang satu persatu, lalu dirinya sendiri di uji dengan penyakit yang luar biasa mengotori seluruh tubuhnya dengan luka luka sehingga badannya jadi kurus, ketampanannya hilang dan lainnya, tapi Nabi Ayub tidak pernah putus asa, tidak pernah galau dengan hilangnya semua itu. Di dalam kesusahannya Nabi Ayub tetap menjalankan perintah Allah bahkan jauh lebih rajin dan tekun. Dan akhirnya Allah menolong Nabi Ayub dengan mengembalikan seluruh kesehatannya termasuk hartanya. Maka dari kisah terseut Nabi Ayub dijadikan sebagai simbol kesabaran.
Allah berfirman:
“Karena sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan” Surat Al–Insyirah 5
Maka dari itu, janganlah kita berputus asa terhadap suatu keadaan, berusaha dan mintalah pertolongan kepada Allah dengan selalu taat menjalankan perintahnya. Dan jangan sekali kali memutuskan sesuatu ketika sedang marah, karena pada saat itu syetan akan ikut campur dengan urusanmu. Allah berfirman:
“Hanya dengan mengingatku hati akan menjadi
tenang” QS Ar-Ra’d 28
Kalau kita merasa diri kita beriman, sudah sepatutunya kita meyakini hal diatas. Semoga yang sedikit ini bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar