Umar bin Abdul Aziz, yang dianggap sebagai khulafar rasydin ke 5, khalifah
termasyhur dalam dinasti Bani Umayyah, suatu ketika jatuh hati kepada seorang gadis nan jelita, namun
istrinya, Fatimah binti Abdul Malik tak pernah mengizinkannya untuk menikah lagi dengan seorang wanita manapun.
Suatu saat dikisahkan bahwa Umar abdul aziz mengalami sakit berat akibat kelelahan dalam mengatur
urusan pemerintahan. Fatimah pun istri umar datang dengan membawa kejutan untuk menghibur sang suaminya. Ia menghadiahkan gadis yang telah lama dicintai oleh Umar, begitu pun si
gadis, ia juga mencintai Umar. Namun Umar malah berkata: “Tidak..!! Ini tidak boleh
terjadi. Saya benar-benar tidak akan merubah diri saya kalau saya kembali kepada
dunia perasaan semacam itu.”
Umar memenangkan cinta yang lain,
karena memang ada cinta di atas cinta dalam dirinya. Akhirnya ia menikahkan gadis itu dengan
pemuda lain. Tidak ada cinta yang mati di sini. Karena sebelum meninggalkan
rumah Umar, gadis itu bertanya, “wahai Umar, dulu kamu pernah mencintaiku. Tapi
kemanakah cinta itu sekarang?” Umar bergetar haru mendengarnya, tapi ia kemudian menjawab,
“Cinta itu masih tetap ada sampai saat ini, bahkan kini rasanya lebih dalam.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar