Dalam kehidupan sehari hari kita banyak melihat para pendakwah atau para mubaligh dalam menyampaikan pesan pesan dakwahnya, baik itu di forum formal maupun informal. Tapi pada posting kali ini saya tidak akan membahas mengenai para mubaligh melainkan mengenai bagaimana cara yang baik untuk berdakwah.
Mungkin sudah banyak para penulis, guru, dosen, ulama dll yang menyampaikan tentang bagaimana berdakwah yang baik dan benar. Posting kali ini hanya akan mengingatkan kembali bagi para pembaca yang sudah mengetahui cara-cara berdakwah dan pastinya akan terasa hal yang baru bagi pembaca yang belum mengetahui. Inilah sebuah proses belajar.
Proses dakwah tentunya merupakan sebuah pekerjaan ataupun profesi yang sangat mulia, karena dimana seorang mubaligh atau da'i menyampaikan pesan-pesan yang berhubungan dengan kegiatan atau aktifitas kita selama di dunia berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah atau hadits yang merupakan sumber ajaran agama Islam. Tapi muncul pertanyaan apakah para pendakwah tersebut sudah melakukan apa yang ia sampaikan kepada ummat? Itu merupakan sebuh pertanyaan yang besar.
Allah berfirman dalam surat Ash shaff ayat 3,
"Amat besar kebencian di sisi Allah apabila kamu
mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan"
Ayat tersebut sudah menggambarkan dengan begitu jelas terhadap orang-orang yang hanya bisa menyuruh tapi dirinya sendiri belum mengerjakan, apalagi dengan seorang pendakwah yang kegiatannya sebagian besar untuk membimbing, menasihati dan mengingatkan ummat. Nah berangkat dari ayat tersebut ada berbagai hal yang seharusnya diperhatikan para pendakwah terkait dengan cara berdakwah yang baik dan benar, yaitu:
1. Niat
Sudah pasti niat seseorang untuk berdakwah menegakkan agama Allah harus didasarkan niat yang lurus. Pada saat ini kita harus benar-benar secara totalitas dalam melakukan niat jangan sampai ditengah jalan dalam berdakwah kita sudah berubah niat. Tujuannya untuk apa mempunyai niat yang totalitas, yaitu agar dalam melaksanakan proses dakwah segalanya berjalan dengan ikhlas, lancar dan berserah diri pada Allah tentunya. Mengutip dari seorang guru, ia berkata "tidak akan mendapat pahala orang-orang yang berdakwah tapi berniat hanya untuk mendapatkan upah". Bagaimana niat itu sangatlah penting bukan hanya dalam melakukan dakwah tapi dalam melakukan segala sesuatu, segala sesuatu itu tergantung pada niat dan seseorang akan mendapatkan pahala sesuai dengan apa yang di niatkannya.
2. Awali dari diri sendiri
Apa maksudnya, jadi jika kita ingin berdakwah kepada khalayak, mulailah dari diri sendiri. Tentunya banyak yang harus dilakukan, setelah berniat lalu siapkanlah ilmu yang matang, ilmu apa? tentunya ilmu agama, sementara ilmu agama itu banyak sekali, seperti ilmu Al Qur'an, ilmu Hadits, Fiqh, Bahasa Arabnya dll. tujuannya agar dalam berdakwah dapat memudahkan kita apalagi jika ada jamaah yang bertanya minimal seorang pendakwah mempunyai ilmu di bidang tertentu yang ia kuasai. Lalu persiapan mental diri juga harus dilakukan agar nanti pada saat berdakwah di khalayak sudah tidak ada rasa takut atau gugup, berfikirlah bahwa apa yang kita sampaikan merupakan apa yang Nabi dan ulama ajarkan dan seorang pendakwah sebagai generasi berikutnya yang menerima tongkat estavet yang harus menjalankannya. Kemudian perbaikilah apa yang ada dalam diri kita, seperti tauhid, aqidah, sikap, perilaku dll agar nantinya orang memantaskan diri kita sebagai seorang pendakwah. Karena sekarang ini banyak fenomena yang memilukan bagaimana sikap dari para seorang da'i atau mubaligh yang bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh Islam, seperti kekerasan dll padahal Nabi Muhammad SAW pun tidak pernah mengajarkan untuk berbuat jahat bakan dengan orang yang berbeda Agama, semuanya dilakukan oleh Nabi dengan lembut dan berserah diri pada Allah.
3. Berdakwah kepada keluarga
Setelah kita berdakwah pada diri sendiri kita bisa memulai ketingkat yang selanjutnya untuk berdakwah kepada keluarga kita. Kita bisa mengajarkan keluarga kita dari yang kecil dan yang besar tentang ilmu agama, baik itu mengaji, cara shalat yang benar dll, bagaimana jika mereka tidak mau? teruslah berusaha jangan berputus asa, siapa tahu dengan kita berusaha hidayah akan datang.
4. Berdakwah kepada masyarakat
Tingkat selanjutnya, kita bisa memperluas dakwah kita ke masyarakat di tempat kita berada dengan membuka pengajian, menjadi imam shalat, aktif di berbagai kegiatan warga sekalian sebagai sarana dakwah, dan masih banyak lagi caranya.
5. Berdakwah kepada Ummat
Dan level teratas adalah bagaimana seorang da'i atau mubaligh berdakwah untuk ummat, setelah dari awal ia berdakwah membenari diri, kemudian dilanjutkan dengan keluarga, masyarakat sekarang saatnya ia berdakwah untuk ummat, apalagi di indonesia adalah manusia yang heterogen. Pada saat sampai level ini, pendakwah dituntut untuk bisa membaca objek dekwah yaitu mad'u sebagai orang yang mendengarkan dakwah. maksudnya membaca adalah, da'i dituntut untuk bisa melihat situasi dan kondisi dimana ia berdakwah, apakah dihadapan orang orang yang mempunyai taraf ekonomi tinggi atau rendah, apakah dihadapan orang orang berilmu atau biasa saja, apakah berdakwah di desa atau kota. Semua hal tersebut harus diperhatikan karena dengan memperhatikan hal tersebut seorang pendakwah bisa mengetahui dengan metode apa yang bisa ia gunakan. sehingga proses dakwah akan berhasil.
dari semua tips diatas yang terpentng adalah keyakinan. Yakinlah tidak usah ragu atau takut karena apa yang kita sampaikan adalah sebuah kebenaran. Dan urusan apakah dakwah kita diterima atau didengar atau masuk kedalam hati mad'u itu kehendak dari Allah, dai hanya sekedar menyampaikan.
Semoga yang sedikit ini bermanfaat, tak ada gading yang tak retak, begitu juga dengan tulisan ini yang masih banyak kekurangan, jika ada yang mempunyai pandangan lain atau menambahkan, silahkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar