BLOG DALAM MASA PERBAIKAN!!

Jumat, 01 Agustus 2014

Syawal

Ramadhan telah meninggalkan kita, dimana didalamnya terdapat hari diturunkannya Al Qur'an, di dalamnya juga ada malam Lailatul Qadar yang lebih baik dari seribu bulan (83 tahun), dan Pernag Badar juga terjadi di bulan Ramadhan. Olehkarena itu kita sama-sama berdoa agar masih diberi umur untuk bertemu ramadhan yang akan datang. Afwan sebelumnya karena selama bulan ramadhan kemarin dari akhir juni sampai July tidak memposting apa-apa karena tak ingin mengganggu aktivitas saya pribadi dan umumnya pembaca di bulan yang penuh rahmat serta ampunan tersebut.
Untuk itu insyaAllah bila ada waktu izinkanlah saya untuk share kepada para pembaca mengenai hal-hal dalam islam, insyaAllah ada manfaatnya, bukan maksud hati untuk sombong atau menggurui tapi kita sama-sama belajar sebagai seorang Muslim.
Dalam posting ini kita bicarakan mengenai bulan syawal. Ibnul ‘Allan asy Syafii mengatakan, “Penamaan bulan Syawal itu diambil dari kalimat Sya-lat al Ibil yang maknanya onta itu mengangkat atau menegakkan ekornya. Syawal dimaknai demikian, karena dulu orang-orang Arab menggantungkan alat-alat perang mereka, disebabkan sudah dekat dengan bulan-bulan haram, yaitu bulan larangan untuk berperang.”(Dalil al Falihin li Syarh Riyadh al Shalihin).
Beberapa dari kita mungkin pernah mendengar ustad atau da'i mengatakan bahwa bulan syawal adalah bulan peningkatan, hal tersebut secara bahasa dan asal usul kurang tepat, tapi jika arti tersebut digunakan untuk memotivasi para jamaah umat muslim tidak mengapa tapi harus disadari pula bahwa arti yang sebenarnya bukan itu.
Di bulan syawal ada puasa sunnah selama 6 hari. ini berdasarkan hadits Nabi, Rasulullah saw. bersabda: "Barang siapa berpuasa Ramadhan dan meneruskannya dengan puasa enam hari di bulan Syawwal, berarti dia telah berpuasa satu tahun." (HR. Imam Muslim dan Abu Dawud).
Dalam hadits tersebut diterangkan, bahwa pahala orang yang berpuasa Ramadhan dan enam hari di bulan Syawwal sama pahala dengan puasa setahun. Karena satu pahala kebaikan nilainya sama dengan sepuluh kali kebaikan (QS. Al-An' am:160). Jika satu kebaikan dihitung sepuluh pahala, berarti puasa Ramadhan selama satu bulan dihitung sepuluh bulan. Dan puasa enam hari di bulan Syawwal dihitung dua bulan. Jadi total jumlahnya adalah satu tahun.
Sebagian ulama memperbolehkan tidak harus berturut-turut enam hari. Puasa Syawal juga boleh dilakukan di pertengahan atau di akhir bulan Syawwal.
Hikmah disyari'atkannya puasa enam hari di bulan Syawwal adalah sebagai pengganti puasa Ramadhan yang dikhawatirkan ada yang tidak sah. Demikian juga untuk menjaga agar perut kita tidak lepas kontrol setelah sebulan penuh melaksanakan puasa, kemudian diberi kesempatan luas untuk makan dan minum.
Jika masih ada hutang puasa ramadan diganti dahulu lebih utama setelah itu bisa melaksanakan puasa sunnah syawal, akan tetapi jika dilaksanakan sunnah syawal dahulu juga tidak apa-apa, yang penting niat kita kepada Allah swt. dan tidak boleh menggambungkan niat puasa Qadha ramadan dengan syawal, alangkah baiknya dikerjakan satu-satu. Wallahualam Bishowab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar