BLOG DALAM MASA PERBAIKAN!!

Rabu, 21 Mei 2014

SHALAT HAJAT

Sama dengan artikel sebelumnya, pada posting kali ini saya akan membahas mengenai shalat hajat, yang mana hukumnya sama dengan shalat tasbih, yaitu sunnah.
Menurut wikipedia shalat hajat merupakan sunnah yang dilakukan karena mempunyai hajat (keinginan) tertentu, shalat ini bisa dilakukan umumnya antara 2-12 rakaat, lebih dari itupun tidak mengapa. Dapat dilakukan kapan saja kecuali pada waktu yang dilarang untuk melakukan shalat, seperti:
1. Setelah shalat shubuh sehingga matahari naik setinggi tombak.2. Setelah shalat Ashar sehingga matahari terbenam.3. Ketika matahari di tengah-tengah sehingga tergelincir ke barat.Adapun niat shalat hajat:Ushollii sunnatal haajati rok’aataini lillaahi ta’aala.Artinya: “Aku berniat salat hajat sunah hajat dua rakaat karena Allah Ta’ala.”Beberapa hadits Nabi mengenai shalat hajat antara lain:·         “Barangsiapa yang memunyai kebutuhan (hajat) kepada Allah atau salah seorang manusia dari anak-cucu adam, maka wudhulah dengan sebaik-baik wudhu. Kemudian salat dua rakaat (salat Hajat), lalu memuji kepada Allah, mengucapkan salawat kepada Nabi ? Setelah itu, mengucapkan “Laa illah illallohul haliimul kariimu, subhaana.... (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)
·         Diriwayatkan dari Abu Sirah an-Nakh’iy, dia berkata, “Seorang laki-laki menempuh perjalanan dari Yaman. Di tengah perjalan keledainya mati, lalu dia mengambil wudhu kemudian salat dua rakaat, setelah itu berdoa. Dia mengucapkan, “Ya Allah, sesungguhnya saya datang dari negeri yang sangat jauh guna berjuang di jalan-Mu dan mencari ridha-Mu. Saya bersaksi bahwasanya Engkau menghidupkan makhluk yang mati dan membangkitkan manusia dari kuburnya, janganlah Engkau jadikan saya berhutang budi terhadap seseorang pada hari ini. Pada hari ini saya memohon kepada Engkau supaya membangkitkan keledaiku yang telah mati ini.” Maka, keledai itu bangun seketika, lalu mengibaskan kedua telinganya.” (HR Baihaqi; ia mengatakan, sanad cerita ini shahih)
·       Ada seorang yang buta matanya menemui Nabi saw, lalu ia mengatakan, “Sesungguhnya saya mendapatkan musibah pada mata saya, maka berdoalah kepada Allah (untuk) kesembuhanku.” Maka Nabi saw bersabda, “Pergilah, lalu berwudhu, kemudian salatlah dua rakaat (salat hajat). Setelah itu, berdoalah....” Dalam waktu yang singkat, laki-laki itu terlihat kembali seperti ia tidak pernah buta matanya.” Kemudian Rasulullah saw bersabda, “Jika kamu memiliki kebutuhan (hajat), maka lakukanlah seperti itu (salat hajat).” (HR Tirmidzi)
Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang berwudhu dan sempurna wudhunya, kemudian sholat dua rakaat (Sholat Hajat) dan sempurna rakaatnya maka Allah berikan apa yang ia pinta cepat atau lambat.” (HR Ahmad)Cara melakukannya adalah sama seperti shalat-shalat yang lain dalam bacaan tidak ada yang berbeda.Semoga yang sedikti ini bermanfaat


SHALAT TASBIH

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, shalat itu merujuk pada rukun islam yang kedua, berupa ibadah kepada Allah swt yang wajib dilakukan oleh setiap umat muslim yang sudah baligh.
Allah berfirman:
"...dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar, dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain)" Al-Ankabut 45
Shalat sendiri terbagi menjadi shalat yang wajib (fardhu) dan shalat yang tidak wajib (sunnah). dan posting kita pada kali ini akan membahas mengenai shalat sunnah tasbih. lalu apa hukumnya? ada perbedaan pendapat (ikhtilaf) dari beberapa ulama mengenai shalat ini.
Ada hadits Rasulullah SAW kepada pamannya Abbas bin Abdul Muthallib yang berbunyi:
"Wahai Abbas pamanku, Aku ingin memberikan padamu, aku benar-benar mencintaimu, aku ingin engkau melakukan -sepuluh sifat- jika engkau melakukannya Allah akan mengampuni dosamu, baik yang pertama dan terakhir, yang terdahulu dan yang baru, yang tidak sengaja maupun yang disengaja, yang kecil maupun yang besar, yang tersembunyi maupun yang terang-terangan. Sepuluh sifat adalah: Engkau melaksankan salat empat rakaat; engkau baca dalam setiap rakaat Al-Fatihah dan surat, apabila engkau selesai membacanya di rakaat pertama dan engkau masih berdiri, mka ucapkanlah: Subhanallah Walhamdulillah Walaa Ilaaha Ilallah Wallahu Akbar 15 kali, Kemudian ruku'lah dan bacalah do'a tersebut 10 kali ketika sedang ruku, kemudian sujudlah dan bacalah do'a tersebut 10 kali ketika sujud, kemudian bangkitlah dari sujud dan bacalah 10 kali kemudian sujudlah dan bacalah 10 kali kemudian bangkitlah dari sujud dan bacalah 10 kali. Itulah 75 kali dalam setiap rakaat, dan lakukanlah hal tersebut pada empat rakaat. Jika engkau sanggup untuk melakukannya satu kali dalam setiap hari, maka lakukanlah, jika tidak, maka lakukanlah satu kali seminggu, jika tidak maka lakukanlah sebulan sekali, jika tidak maka lakukanlah sekali dalam setahun dan jika tidak maka lakukanlah sekali dalam seumur hidupmu" (HR Abu Daud 2/67-68)
Ibnu Ma'in. An-Nasaiy berkata: Ia tidak apa-apa. Az-Zarkasyi berpendapat: "Hadis shahih dan bukan dhaif". Ibnu As-Sholah: "Haditsnya adalah Hasan"
oleh imam Bukhori sendiri hadits ini memang tidak ada dalam kitab haditsnya namun imam Bukhori menulis dalam kitab yang lain. Kitab itu adalah Qiraatul Ma’mum Khalfal Imam. Di sana beliau menyatakan bahwa hadits tentang shalat tasbih di atas adalah hadits yang shahih. 
kemudian pendapat lainnya dikemukakan oleh ulama penganut Mazhab Hambali. Mereka berkata: "Tidak ada hadits yang tsabit (kuat) dan salat tersebut termasuk Fadhoilul A'maal, maka cukup berlandaskan hadits dhaif."
Ibnu Qudamah berkata: "Jika ada orang yang melakukannya maka hal tersebut tidak mengapa, karena salat nawafil dan Fadhoilul A'maal tidak disyaratkan harus dengan berlandaskan hadits shahih" (Al-Mughny 2/33)
Wallahua'alam bisshawab..
Lalu bagaimana cara mengerjakannya?
niat shalat tasbih:
"Ushalli sunnatat tasbiih arba’a roka’aatiin lillaahii ta’ala" (siang hari)
"Ushalli sunnatattasbiih rok’atayni lillaahii ta’ala" (malam hari)
Biasanya shalat sunnah tassbih ini dilakukan empat raka'at, dimana jika dikerjakan sewaktu siang hari maka menggunakan satu salam, sedangkan jika dikerjakan malam hari menggunakan dua salam. orang yang melakukan shalat ini perbedan dari shalat-shalat yang lain adalah pada saat shalat tasbih harus ada bacaan "Subhanallah wal hamdu lillahi walaa ilaaha illallahu wallahu akbar" sebanyak 300 kali. sementara untuk hal-hal yang lain seperti shalat pada umumnya. berikut caranya:
1. mengambil air wudhu
2. dimulai dengan membaca niat shalat tasbih, takbir
3. membaca surah al fatihah dan surat pendek, setelah itu membaca Subhanallah wal hamdu lillahi walaa ilaaha illallahu wallahu akbar 15 kali 
4. setelah ruku' membaca bacaan seperti biasa kemudian dilanjutkan kembali membaca Subhanallah wal hamdu lillahi walaa ilaaha illallahu wallahu akbar 10 kali
5. setelah i'tidal membaca bacaan seperti biasa kemudian dilanjutkan kembali membaca Subhanallah wal hamdu lillahi walaa ilaaha illallahu wallahu akbar 10 kali
6. setelah sujud pertama membaca bacaan seperti biasa kemudian dilanjutkan kembali membaca Subhanallah wal hamdu lillahi walaa ilaaha illallahu wallahu akbar 10 kali
7. duduk diantara duasujud membaca bacaan seperti biasa kemudian dilanjutkan kembali membaca Subhanallah wal hamdu lillahi walaa ilaaha illallahu wallahu akbar 10 kali
8. sujud kedua membaca bacaan seperti biasa kemudian dilanjutkan kembali membaca Subhanallah wal hamdu lillahi walaa ilaaha illallahu wallahu akbar 10 kali
9. duduk istirahat sebelum kembali berdiri ke rakaat selanjutnya kembali membaca Subhanallah wal hamdu lillahi walaa ilaaha illallahu wallahu akbar 10 kali
sehingga satu rakaat shalat membaca 75 kali kalimat tasbih tersebut, jadi jika empat rakaat akan menghasilkan 300 kali bacaan tasbih dalam shalat tersebut.
Artikel mengenai shalat tasbih ini hanya untuk menginformasikan kepada para umat islam yang belum mengetahui atau sedang mencari ilmu atau informasi mengenai hal tersebut. jadi tidak ada paksaan untuk melakukan shalat ini, tidak melakukanpun tidak apa-apa karena hukumnya adalah sunnah
Semoga yang sedikit ini bermanfaat 

Senin, 12 Mei 2014

contoh surat lamaran kerja (indonesia)


Hal: Lamaran Pekerjaan                                               Jakarta, 8 Mei 2008

 

Kepada Yth.

Kepala bagian personalia

Pemasang Iklan pada Harian Kompas

P.O. BOX 2717

JAKARTA

 

Dengan hormat,

            Menunjuk iklan bapak pada harian Kompas tanggal 7 Mei 2008, saya ingin melamar jabatan Wiraniaga sebagi yang dimaksud oleh iklan tersebut.

            Saya Mawar Komala Dewi. Saya lulusan dari SMA Semangat Bangsa, Jakarta jurusan IPS. Saya seorang wanita yang sehat jasmani dan rohani. Meskipun saya bukan wanita cantik, pekerjaan Wiraniaga yang ditawarkan pada iklan menaraik perhatian saya.

            Sebagai bahan pertimbangan selanjutnya, bersam dengan surat lamaran ini saya lampirkan fotocopy ijazah terakhir, daftar riwayat hidup, serta 2 lembar pas foto ukuran 4 x 6 cm.

            Besar harapan saya untuk dapat bekerja pada perusahaan Bapak. Atas perhatian dan kebijaksanaan Bapak, saya ucapkan terimakasih.

 

Hormat saya,


Mawar Komala Dewi

Contoh surat lamaran kerja (english)


Jakarta, 8nd Mai 2008
Dear
General Manager
P.O. BOX 7177/JKS CL 12071
JAKARTA

 

Dear Sir,

Denoting your advertisement in Kompas 5nd Mai 2008, that your Foreign Trading Company looking for:

Receptionist/Phone operation

Typist ( Microsoft/WS )

 

 

            I have seen your advertisement, so I would like to purpose special job of Receptionist/Phone operation.

            In the application letter, I want to pass my personal data, among others:

 

Name               : Angga Aditya

Age                 : 23 years old

Sex                  : Male

Nationality      :Indonesian

Address           : Jln....................... No ......................., Jakarta

Education        : Graduation of High School majoring in Social Science

 

            I can speak English well. Futher more, I am a personal who can work either independently or as part of a team. I am also responsable, hard working, and eager to learn. I will come for the interview if you need.

            I should be grateful if you could give me further information. Thank’s for your attention.

            Your Faithfully,

 

            Angga Aditya

 

 

 

Enclose:

1.      Photo 3 x 4, 2 exemplar

2.      Curriculum Vitae

3.      English Certificat

Nabi Muhammad Melarang "Kencing Berdiri"


1.    Dari Aisyah ra. berkata bahwa Rasulullah SAW tidak pernah kencing sambil berdiri semenjak diturunkan kepadanya Al-Quran.
2.   Hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah ra. beliau berkata,“Siapa yang bilang bahwa Rasulullah SAW kencing sambil berdiri, jangan dibenarkan. Beliau tidak pernah kencing sambil berdiri.”
3.  Sesungguhnya banyak siksa kubur dikarenakan kencing
4.  Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata: Rasulullah saw. pernah melewati dua buah kuburan, lalu beliau bersabda: Ingat, sesungguhnya dua mayit ini sedang disiksa, namun bukan karena dosa besar. Yang satu disiksa karena ia dahulu suka mengadu domba, sedang yang lainnya disiksa karena tidak membersihkan dirinya dari air kencingnya. Kemudian beliau meminta pelepah daun kurma dan dipotongnya menjadi dua. Setelah itu beliau menancapkan salah satunya pada sebuah kuburan dan yang satunya lagi pada kuburan yang lain seraya bersabda: Semoga pelepah itu dapat meringankan siksanya, selama belum kering. (Shahih Muslim No.439)
 
Itulah beberapa bukti dalil, hadits yang disampaikan oleh para imam hadits yang di dapat dari isteri beliau salah satunya adalah aisyah ra. Dimana sudah sangat jelaslah bahwa Nabi menganjurkan untuk tidak membuang air seni dengan berdiri, nabipun tidak melakukan hal tersebut. Meskipun tidak di jelaskan bahwa wanita atau pria yang dimaksud oleh nabi tapi ada baiknya jika kita mempunyai sikap wara atau berhati-hati, karena biasanya jika seseorang membuang air seni dengan berdiri maka ketika ia shalat, biasanya sisa-sisa dari air seni tersebut akan keluar dan sudah tentu membatakan shalat, karena apa, karena ketika seseorang membuang air seni atau kencing dengan berdiri maka air seni tersebut tidak sepenuhnya keluar (masih ada sisa), beda di banding dengan membuang air seni dengan duduk atau jongkok. Dan tentunya karena nabi melakukan hal tersebut maka itu dianjurkan untuk ummatnya baik yang pria maupun yang wanita dan melarang dengan tegas kencing berdiri. Karena biasanya masyarakat memandang hal ini dengang sikap apatis (masa bodo) tapi jika kita mau berfikir maka akan ada banyak manfaat yang dapat diperoleh. Jelaslah bahwa Nabi Muhammad diutus kedunia sebagai rahmat bagi semesta alam.
Dan secara medis kencing yang dilakukan dengan berdiri merupakan salah satu penyebab utama penyakit kencing batu dan merupakan salah satu penyebab penyakit lemah syahwat bagi pria. Kenyataan membuktikan bahwa batu karang yang berada dalam ginjal atau kantong seni dan telur zakar adalah disebabkan oleh sisa-sisa air kencing yang tak habis terpencar. Endapan demi endapan akhirnya mengkristal/mengeras seperti batu karang.
Maka ada baiknya kita belajar adab-adab dan sunnah-sunnah di kamar mandi (WC) berikut agar kita banyak mendapatkan manfaat baik di dunia (kesehatan) maupun di akhirat (agama) yang telah diajarkan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam.
1.    Buang air jongkok (tidak berdiri jika tidak terpaksa/darurat). Agar kotoran bisa keluar tuntas sehingga tidak menjadi penyebab kencing batu maupun lemah syahwat.
2.    Menggunakan alas kaki. Menurut penelitian di Amerika di dalam kamar mandi/WC ada sejenis virus dengan type Americanus yang masuk lewat telapak kaki orang yang ada di WC tersebut. Dengan proses waktu yang panjang virus tersebut naik ke atas tubuh dan ke kepala merusak jaringan otak yang menyebabkna otak lemah tak mampu lagi mengingat, blank semua memori otak sehingga pikun. Sandal hendaknya diletakkan di luar WC, jangan di dalam WC, karena semakin kotor, lembab dan tak mengenai sasaran kebesihan.
3.    Masuk kamar mandi/WC dengan kaki kiri dan keluar dengan kaki kanan. Inilah sunnah yang diperintahkan oleh Nabi, dan juga disunnahkan untuk membaca doa sebelum masuk kamar mandi (doa dibaca di luar kamar mandi) dan setelah keluar dari kamar mandi. Berbeda jika kita masuk masjid dan rumah, masuk masjid atau rumah dengan kaki kanan dan keluar dengan kaki kiri.
4.    Beristinja’ dengan air dan dengan tangan kiri.
5.    Beristinja’ (bersuci dan membersihkan kotoran) dengan air, bukan dengan tissue atau lainnya kecuali jika tidak ditemukan air ketika dihutan, padang pasir dsb. Boleh gunakan tissue tapi harus dibilas lagi dengan air setelahnya. Syarat kebersihan dan kesucian dari najis menurut syariat adalah hilang warna, hilang bau, dan hilang rasa dari najis tersebut. Beristinja’ juga disunnahkan dengan tangan kiri, inilah pembagian tugas dari tangan, bagaimana tangan kiri untuk urusan ‘belakang’ sedangkan untuk makan & minum disunnahkan dengan tangan kanan, jangan dicampuradukkaan, tangan yang untuk urusan belakang itu juga untuk makan. Dan Nabi melarang makan & minum dengan tangan kiri.
6.    Jangan merancang/merencanakan sesuatu di WC. Nabi sangat melarang merencanakan atau membuat suatu rencana/ide/inspirasi di dalam WC, karena WC adalah markaznya syetan sebagaimana doa kita ketika hendak masuk WC: “Allahumma inni a’udzubika minal khubutsi wal khabaits”, Yaa Allah, aku berlindung kepada-Mu dari godaan syetan laki-laki maupun perempuan”. Karena dikhawatirkan rencana/ide/inspirasi yang didapat berasal dari bisikan syetan yang kelihatannya baik tapi setelah dijalankan ternyata banyak mudharat/keburukannya. Begitu juga setelah keluar WC, baca istighfar dan doa keluar WC. Secara adab dan budaya pun sangat tidak baik, masa sambil buang kotoran mencari ide/inspirasi atau merencanakan sesuatu yang baik apalagi sesuatu itu menyangkut hajat hidup orang banyak. Disunnahkan juga untuk menyegerakan keluar WC apabila hajat sudah selesai, bukan malah bernyanyi-nyanyi apalagi sambil baca buku atau Koran.
7.    Ketika buang air dilarang menghadap atau membelakangi qiblat, apabila lubang WC menghadap qiblat hendaknnya ketika buang air badan agak diserongkan sedikit.
 
Semoga bermanfaat