Rabu, 21 Mei 2014
SHALAT HAJAT
Sama dengan artikel sebelumnya, pada posting kali ini saya akan membahas mengenai shalat hajat, yang mana hukumnya sama dengan shalat tasbih, yaitu sunnah.
SHALAT TASBIH
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, shalat itu merujuk pada rukun islam yang kedua, berupa ibadah kepada Allah swt yang wajib dilakukan oleh setiap umat muslim yang sudah baligh.
Allah berfirman:
"...dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar, dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain)" Al-Ankabut 45
Shalat sendiri terbagi menjadi shalat yang wajib (fardhu) dan shalat yang tidak wajib (sunnah). dan posting kita pada kali ini akan membahas mengenai shalat sunnah tasbih. lalu apa hukumnya? ada perbedaan pendapat (ikhtilaf) dari beberapa ulama mengenai shalat ini.
Allah berfirman:
"...dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar, dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain)" Al-Ankabut 45
Shalat sendiri terbagi menjadi shalat yang wajib (fardhu) dan shalat yang tidak wajib (sunnah). dan posting kita pada kali ini akan membahas mengenai shalat sunnah tasbih. lalu apa hukumnya? ada perbedaan pendapat (ikhtilaf) dari beberapa ulama mengenai shalat ini.
"Wahai Abbas pamanku, Aku ingin
memberikan padamu, aku benar-benar mencintaimu, aku ingin engkau melakukan
-sepuluh sifat- jika engkau melakukannya Allah akan mengampuni dosamu, baik yang
pertama dan terakhir, yang terdahulu dan yang baru, yang tidak sengaja maupun
yang disengaja, yang kecil maupun yang besar, yang tersembunyi maupun yang
terang-terangan. Sepuluh sifat adalah: Engkau melaksankan salat empat rakaat;
engkau baca dalam setiap rakaat Al-Fatihah dan surat, apabila engkau selesai
membacanya di rakaat pertama dan engkau masih berdiri, mka ucapkanlah:
Subhanallah Walhamdulillah Walaa Ilaaha Ilallah Wallahu Akbar 15 kali, Kemudian
ruku'lah dan bacalah do'a tersebut 10 kali ketika sedang ruku, kemudian
sujudlah dan bacalah do'a tersebut 10 kali ketika sujud, kemudian bangkitlah
dari sujud dan bacalah 10 kali kemudian sujudlah dan bacalah 10 kali kemudian
bangkitlah dari sujud dan bacalah 10 kali. Itulah 75 kali dalam setiap rakaat,
dan lakukanlah hal tersebut pada empat rakaat. Jika engkau sanggup untuk
melakukannya satu kali dalam setiap hari, maka lakukanlah, jika tidak, maka
lakukanlah satu kali seminggu, jika tidak maka lakukanlah sebulan sekali, jika
tidak maka lakukanlah sekali dalam setahun dan jika tidak maka lakukanlah
sekali dalam seumur hidupmu" (HR Abu Daud 2/67-68)
Ibnu Ma'in. An-Nasaiy berkata: Ia tidak
apa-apa. Az-Zarkasyi berpendapat: "Hadis shahih dan bukan dhaif".
Ibnu As-Sholah: "Haditsnya adalah Hasan"
oleh imam Bukhori sendiri hadits ini memang tidak ada dalam kitab haditsnya namun imam Bukhori menulis
dalam kitab yang lain. Kitab itu adalah Qiraatul Ma’mum Khalfal Imam. Di sana
beliau menyatakan bahwa hadits tentang shalat tasbih di atas adalah hadits yang
shahih.
kemudian pendapat lainnya dikemukakan oleh ulama
penganut Mazhab Hambali. Mereka berkata:
"Tidak ada hadits yang tsabit (kuat) dan salat tersebut termasuk Fadhoilul
A'maal, maka cukup berlandaskan hadits dhaif."
Ibnu Qudamah berkata: "Jika ada
orang yang melakukannya maka hal tersebut tidak mengapa, karena salat nawafil
dan Fadhoilul A'maal tidak disyaratkan harus dengan berlandaskan hadits
shahih" (Al-Mughny 2/33)
Wallahua'alam bisshawab..
Lalu bagaimana cara mengerjakannya?
niat shalat tasbih:
"Ushalli sunnatat tasbiih arba’a roka’aatiin lillaahii ta’ala" (siang hari)
"Ushalli sunnatattasbiih rok’atayni lillaahii ta’ala" (malam hari)
Biasanya shalat sunnah tassbih ini dilakukan empat raka'at, dimana jika dikerjakan sewaktu siang hari maka menggunakan satu salam, sedangkan jika dikerjakan malam hari menggunakan dua salam. orang yang melakukan shalat ini perbedan dari shalat-shalat yang lain adalah pada saat shalat tasbih harus ada bacaan "Subhanallah wal hamdu lillahi walaa ilaaha
illallahu wallahu akbar" sebanyak 300 kali. sementara untuk hal-hal yang lain seperti shalat pada umumnya. berikut caranya:
1. mengambil air wudhu
2. dimulai dengan membaca niat shalat tasbih, takbir
3. membaca surah al fatihah dan surat pendek, setelah itu membaca Subhanallah wal hamdu lillahi walaa ilaaha illallahu wallahu akbar 15 kali
4. setelah ruku' membaca bacaan seperti biasa kemudian dilanjutkan kembali membaca Subhanallah wal hamdu lillahi walaa ilaaha illallahu wallahu akbar 10 kali
5. setelah i'tidal membaca bacaan seperti biasa kemudian dilanjutkan kembali membaca Subhanallah wal hamdu lillahi walaa ilaaha illallahu wallahu akbar 10 kali
6. setelah sujud pertama membaca bacaan seperti biasa kemudian dilanjutkan kembali membaca Subhanallah wal hamdu lillahi walaa ilaaha illallahu wallahu akbar 10 kali
7. duduk diantara duasujud membaca bacaan seperti biasa kemudian dilanjutkan kembali membaca Subhanallah wal hamdu lillahi walaa ilaaha illallahu wallahu akbar 10 kali
8. sujud kedua membaca bacaan seperti biasa kemudian dilanjutkan kembali membaca Subhanallah wal hamdu lillahi walaa ilaaha illallahu wallahu akbar 10 kali
9. duduk istirahat sebelum kembali berdiri ke rakaat selanjutnya kembali membaca Subhanallah wal hamdu lillahi walaa ilaaha illallahu wallahu akbar 10 kali
sehingga satu rakaat shalat membaca 75 kali kalimat tasbih tersebut, jadi jika empat rakaat akan menghasilkan 300 kali bacaan tasbih dalam shalat tersebut.
Artikel mengenai shalat tasbih ini hanya untuk menginformasikan kepada para umat islam yang belum mengetahui atau sedang mencari ilmu atau informasi mengenai hal tersebut. jadi tidak ada paksaan untuk melakukan shalat ini, tidak melakukanpun tidak apa-apa karena hukumnya adalah sunnah
Semoga yang sedikit ini bermanfaat
Senin, 12 Mei 2014
contoh surat lamaran kerja (indonesia)
Hal: Lamaran
Pekerjaan
Jakarta, 8 Mei 2008
Kepada Yth.
Kepala bagian
personalia
Pemasang Iklan pada
Harian Kompas
P.O. BOX 2717
JAKARTA
Dengan hormat,
Menunjuk iklan bapak pada harian Kompas tanggal 7 Mei 2008, saya ingin melamar jabatan Wiraniaga
sebagi yang dimaksud oleh iklan tersebut.
Saya Mawar Komala Dewi. Saya lulusan dari SMA Semangat Bangsa, Jakarta jurusan IPS. Saya seorang wanita yang sehat jasmani dan rohani.
Meskipun saya bukan wanita cantik, pekerjaan Wiraniaga yang ditawarkan pada
iklan menaraik perhatian saya.
Sebagai bahan pertimbangan selanjutnya, bersam dengan
surat lamaran ini saya lampirkan fotocopy ijazah terakhir, daftar riwayat
hidup, serta 2 lembar pas foto ukuran 4 x 6 cm.
Besar harapan saya untuk dapat bekerja pada perusahaan
Bapak. Atas perhatian dan kebijaksanaan Bapak, saya ucapkan terimakasih.
Hormat saya,
Mawar Komala Dewi
Contoh surat lamaran kerja (english)
Jakarta,
8nd Mai 2008
DearGeneral Manager
P.O. BOX 7177/JKS CL 12071
JAKARTA
Dear Sir,
Denoting your advertisement in Kompas 5nd Mai 2008,
that your Foreign Trading Company looking for:
Receptionist/Phone operation
Typist ( Microsoft/WS )
I
have seen your advertisement, so I would like to purpose special job of
Receptionist/Phone operation.
In
the application letter, I want to pass my personal data, among others:
Name :
Angga Aditya
Age :
23 years old
Sex :
Male
Nationality :Indonesian
Address :
Jln....................... No ......................., Jakarta
Education :
Graduation of High School majoring in Social Science
I
can speak English well. Futher more, I am a personal who can work either independently
or as part of a team. I am also responsable, hard working, and eager to learn.
I will come for the interview if you need.
I
should be grateful if you could give me further information. Thank’s for your
attention.
Your
Faithfully,
Angga
Aditya
Enclose:
1.
Photo
3 x 4, 2 exemplar
2.
Curriculum
Vitae
3.
English
Certificat
Nabi Muhammad Melarang "Kencing Berdiri"
1. Dari Aisyah ra. berkata bahwa Rasulullah SAW tidak pernah kencing sambil
berdiri semenjak diturunkan kepadanya Al-Quran.
2. Hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah ra. beliau
berkata,“Siapa yang bilang bahwa Rasulullah SAW kencing sambil berdiri, jangan
dibenarkan. Beliau tidak pernah kencing sambil berdiri.”
3. Sesungguhnya banyak siksa kubur dikarenakan kencing
4. Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata: Rasulullah saw. pernah
melewati dua buah kuburan, lalu beliau bersabda: Ingat, sesungguhnya dua mayit
ini sedang disiksa, namun bukan karena dosa besar. Yang satu disiksa karena ia
dahulu suka mengadu domba, sedang yang lainnya disiksa karena tidak
membersihkan dirinya dari air kencingnya. Kemudian beliau meminta pelepah daun
kurma dan dipotongnya menjadi dua. Setelah itu beliau menancapkan salah satunya
pada sebuah kuburan dan yang satunya lagi pada kuburan yang lain seraya
bersabda: Semoga pelepah itu dapat meringankan siksanya, selama belum kering.
(Shahih Muslim No.439)
Itulah beberapa bukti dalil, hadits yang disampaikan oleh para imam hadits yang di dapat dari isteri beliau salah satunya adalah aisyah ra. Dimana sudah sangat jelaslah bahwa Nabi menganjurkan untuk tidak membuang air seni dengan berdiri, nabipun tidak melakukan hal tersebut. Meskipun tidak di jelaskan bahwa wanita atau pria yang dimaksud oleh nabi tapi ada baiknya jika kita mempunyai sikap wara atau berhati-hati, karena biasanya jika seseorang membuang air seni dengan berdiri maka ketika ia shalat, biasanya sisa-sisa dari air seni tersebut akan keluar dan sudah tentu membatakan shalat, karena apa, karena ketika seseorang membuang air seni atau kencing dengan berdiri maka air seni tersebut tidak sepenuhnya keluar (masih ada sisa), beda di banding dengan membuang air seni dengan duduk atau jongkok. Dan tentunya karena nabi melakukan hal tersebut maka itu dianjurkan untuk ummatnya baik yang pria maupun yang wanita dan melarang dengan tegas kencing berdiri. Karena biasanya masyarakat memandang hal ini dengang sikap apatis (masa bodo) tapi jika kita mau berfikir maka akan ada banyak manfaat yang dapat diperoleh. Jelaslah bahwa Nabi Muhammad diutus kedunia sebagai rahmat bagi semesta alam.
Dan secara medis kencing yang dilakukan dengan berdiri merupakan salah satu penyebab utama
penyakit kencing batu dan merupakan
salah satu penyebab penyakit lemah syahwat bagi pria. Kenyataan membuktikan bahwa batu karang yang berada
dalam ginjal atau kantong seni dan telur zakar adalah disebabkan oleh sisa-sisa
air kencing yang tak habis terpencar. Endapan demi endapan akhirnya
mengkristal/mengeras seperti batu karang.
Maka ada baiknya kita belajar adab-adab dan sunnah-sunnah
di kamar mandi (WC) berikut agar kita banyak mendapatkan manfaat baik di dunia
(kesehatan) maupun di akhirat (agama) yang telah diajarkan Rasulullah
Shalallahu ‘Alaihi Wasalam.
1.
Buang air jongkok (tidak berdiri jika tidak terpaksa/darurat). Agar kotoran
bisa keluar tuntas sehingga tidak menjadi penyebab kencing batu maupun lemah
syahwat.
2.
Menggunakan alas kaki. Menurut penelitian di Amerika di dalam kamar
mandi/WC ada sejenis virus dengan type Americanus yang masuk lewat telapak kaki
orang yang ada di WC tersebut. Dengan proses waktu yang panjang virus tersebut
naik ke atas tubuh dan ke kepala merusak jaringan otak yang menyebabkna otak
lemah tak mampu lagi mengingat, blank semua memori otak sehingga pikun. Sandal
hendaknya diletakkan di luar WC, jangan di dalam WC, karena semakin kotor,
lembab dan tak mengenai sasaran kebesihan.
3.
Masuk kamar mandi/WC dengan kaki kiri dan keluar dengan kaki
kanan. Inilah sunnah yang diperintahkan oleh Nabi, dan juga disunnahkan
untuk membaca doa sebelum masuk kamar mandi (doa dibaca di luar kamar mandi)
dan setelah keluar dari kamar mandi. Berbeda jika kita masuk masjid dan rumah,
masuk masjid atau rumah dengan kaki kanan dan keluar dengan kaki kiri.
4.
Beristinja’ dengan air dan dengan tangan kiri.
5.
Beristinja’ (bersuci dan membersihkan kotoran) dengan air, bukan dengan
tissue atau lainnya kecuali jika tidak ditemukan air ketika dihutan, padang
pasir dsb. Boleh gunakan tissue tapi harus dibilas lagi dengan air setelahnya.
Syarat kebersihan dan kesucian dari najis menurut syariat adalah hilang warna,
hilang bau, dan hilang rasa dari najis tersebut. Beristinja’ juga disunnahkan
dengan tangan kiri, inilah pembagian tugas dari tangan, bagaimana tangan kiri
untuk urusan ‘belakang’ sedangkan untuk makan & minum disunnahkan dengan
tangan kanan, jangan dicampuradukkaan, tangan yang untuk urusan belakang itu
juga untuk makan. Dan Nabi melarang makan & minum dengan tangan kiri.
6.
Jangan merancang/merencanakan sesuatu di WC. Nabi sangat melarang
merencanakan atau membuat suatu rencana/ide/inspirasi di dalam WC, karena WC
adalah markaznya syetan sebagaimana doa kita ketika hendak masuk WC: “Allahumma
inni a’udzubika minal khubutsi wal khabaits”, Yaa Allah, aku berlindung
kepada-Mu dari godaan syetan laki-laki maupun perempuan”. Karena dikhawatirkan
rencana/ide/inspirasi yang didapat berasal dari bisikan syetan yang
kelihatannya baik tapi setelah dijalankan ternyata banyak
mudharat/keburukannya. Begitu juga setelah keluar WC, baca istighfar dan doa
keluar WC. Secara adab dan budaya pun sangat tidak baik, masa sambil buang
kotoran mencari ide/inspirasi atau merencanakan sesuatu yang baik apalagi
sesuatu itu menyangkut hajat hidup orang banyak. Disunnahkan juga untuk
menyegerakan keluar WC apabila hajat sudah selesai, bukan malah bernyanyi-nyanyi
apalagi sambil baca buku atau Koran.
7.
Ketika buang air dilarang menghadap atau membelakangi qiblat, apabila
lubang WC menghadap qiblat hendaknnya ketika buang air badan agak diserongkan
sedikit.
Semoga bermanfaat
Langganan:
Postingan (Atom)