BLOG DALAM MASA PERBAIKAN!!

Kamis, 27 Februari 2014

Al Qur’an secara etimologi dan terminologi




Menurut Imam Syafi’i secara etimologi Al Qur’an tidak bisa diartikan arti per kata dan darimana bahasanya asalnya tapi Al Qur’an adalah nama sebuah kitab yang asalnya dari Allah SWT dan diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW seperti kitab-kitab sebelumnya.
Menurut Ulama Al Qiro (ahli bahasa) berpendapat bahwa Al Qur’an berasal dari kata Qoroni/Qorina, karena ayat dalam Al Qur’an saling mengisyaratkan, seperti surat Al Fatihah dengan surat An Nisa 69
Menurut Imam Asyari (tokoh teologi) berpendapat bahwa semua ayat dalam Al Qur’an bila dikumpulkan akan menghasilkan munasabah/korelasi (integrasi) antara surat yang satu dengan surat yang lainnya.
Menurut Al Juzajaz (ahli bahasa) berpendapat bahwa sesungguhnya Lafadz Al Qur’an itu diambil dari kata Qor’i (berkumpul)
Hal itu semua yang terdapat diatas adalah arti Al Qur’an secara bahasa yang diambil dari pendapat tokoh-tokoh Islam. Sedangkan secara istilah Al Qur’an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang ditulis dalam mushaf yang di transfer dari generasi kegenerasi berikutnya dengan mutawattir, yang bernilai ibadah jika membacanya, merupakan mukjizat meskipun satu surat.
dan kadang kita sebagai manusia suka keliru bagaimana cara menulis Al Qur'an yang benar, ini adalah cara penulisan yang benar dan salah yang dikatakan oleh seorang guru kami, yaitu:
     1.      Al Qur’an (benar)
     2.      al Qur’an (benar)
     3.      Alqur’an (benar)
     4.      Qur’an (salah)

   Semoga bermanfaat yang sedikit ini

7 NAUNGAN PADA HARI KIAMAT

Nabi Muhammad pernah bersabda, beliau berkata: ada tujuh Golongan orang yang akan dinaungi Allah dihari kiamat nanti yang tiada tempat berteduh selain dariNya
    1. Pemimpin yang Adil
    2. Pemuda yang selalu beribadah
    3. Orang yang mencintai masjid masjid
    4. Dua orang yang saling menyayangi dan mencintai karena Allah, bersatu karena Allah dan berpisah karena Allah 
    5. Orang yang diajak berbuat zina oleh wanita cantik dan kaya namun ia berkata: Aku Takut pada Allah (seperti kisah Nabi Yusuf)
    6. Orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, tangan kiri tidak tahu apa yang dilakukan tangan kanan.   
    7. Orang yang ketika mengingat Allah dalam kesendirian berlinang airmatanya
(HR Bukhari)

SYARAT, RUKUN DAN HAL YANG MEMBATALKAN SHALAT



Beberapa dalil dalam Al Qur’an yang menyeru untuk beribadah (shalat) kepada Allah:   
   1. “Sesungguhnya shalat itu adalah kewajibanyang ditentukan  waktunya atas orang-orang yang beriman” (Q.S. An Nisa 103)
   2.  “...Dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar....” (Q.S. Al Ankabut 45)
   3. “Dan Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'”(Q.S. Al Baqarah 43)

Syarat-syarat mendirikan shalat:
    1.      Beragama Islam.
    2.      Sudah baligh/berakal.
    3.      Suci dari hadats besar dan kecil/najis dengan berwudhu.
    4.      Menutup aurat.
    5.      Masuk waktu shalat.
    6.      Menghadap kiblat.
    7.      Mengetahui yang wajib (fardhu) dan sunnah.

Rukun-rukun shalat:
    1.      Niat; niat sesuai waktu masuk shalatnya.
    2.      Berdiri; jika dalam keadaan sakit bisa duduk atau berbaring
    3.      Takbiratul ihram
    4.      Membaca surat wajib Al Fatihah
    5.      Rukuk dengan tumaninah (tenang/santai)
    6.      Iktidal dengan tumaninah
    7.      Sujud dua kali dengan tumaninah
    8.      Duduk diantara dua sujud dengan tumaninah
    9.      Duduk tasyahud akhir dengan tumaninah
    10.  Tertib; maksudnya berurutan mengerjakan rukun-rukun shalat   baik gerakan maupun bacaannya.

Hal-hal yang membatalkan shalat:.
    1.      Meninggalkan salah satu syarat shalat.
    2.      Meninggalkan salah satu rukun shalat dengan sengaja
    3.      Berkata kata diluar bacaan shalat kecuali untuk mengingatkan imam yang keliru
    4.      Banyak melakukan gerakan yang bukan gerakan shalat
    5.      Keluarnya sesuatu dari kubul atau dubur
    6.      Tidak berakal/gila

Rabu, 12 Februari 2014

PANGGANG MANUSIA



KISAH PANGGANG MANUSIA

Seorang lelaki shaleh melewati seorang yang sedang memanggang daging, lalu tidak tau kenapa ia menangis.

Lantas orang itu bertanya: kenapa engkau menangis? apakah engkau lapar dan ingin mencoba daging panggang ini?

Lalu orang shaleh itu menjawab: tidak sama sekali....tetapi­­ aku menangisi anak cucu Adam. Binatang yang kau panggang memasuki api dalam keadaan mati, sementara anak cucu Adam akan memasuki api (neraka) dalam keadaan hidup".

Masih ada waktu sebelum semuanya terlambat.